” So-LoW and So-High “

Seratus Nenek Berhasil Tarik Loko dan Gerbong KA

Solo, 20 April 2007

Sebanyak 100 orang nenek2 lanjut usia akan bikin aksi spektakuler: menarik lokomotif dan gerbong kereta api seberat 75 ton atau sama dengan 1,500 orang kakek2 dg berat rata2 50 kg per-kakek2, di-depan Taman Sriwedari, Solo,

” Para Lansia yang tergabung dalam Paguyuban Lansia Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari Solo, akan melakukan aksi yang menarik perhatian masyarakat itu, dalam rangka memperingati Hari Kartini “.

kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Surakarta.

Aksi ini selain untuk memperingati Hari Kartini, dimaksudkan pula untuk berolah raga, menggali pengalaman baru, rekreasi, menghibur diri dan menghibur orang lain serta dalam rangka me-mupuk kembali semangat gotong royong berdasarkan kasih diantara kaum lansia.

” Meski para wanita ini sudah tua (namanya juga nenek2), ternyata mereka juga bisa loh.. menyelesaikan beban berat menarik loko dan gerbong yang beratnya 75 ton,” paparnya.

” Apa rahasianya sehingga mereka para nenek bisa berhasil menarik lokomotif dan gerbong K.A berbobot 75 ton tsb ? “

tanya seorang wartawati cantik muda belia dari salah satu harian terkemuka di-Jawa Tengah.

“ Hi-hi-hi…….”. Semua nenek2 itu ter-kekeh2, tersenyum manis ber-sama2 sehingga tampak sekali dari guratan wjah2 tua mereka bahwa mereka semua amat sangat berbahagia atas keberhasilan yang dicapainya pada hari itu.

“ Lha wong namanya juga rahasia…. jadi ndak mungkin kami ceritakan….tapi…tapi demi persatuan dan kasih sayang antara generasi tua dan generasi muda, maka dengan senang hati kami akan buka rahasia ini, sehingga tidak ada lagi rahasia diantara kita semua. Semoga kita semua berbahagia., semoga ada hikmahnya …”

Jawab seorang nenek yang mewakili seratus kawan2-nya sembari terbatuk-batuk penuh kebijaksanaan dan pengertian.

” Rahasia-nya adalah sangat sederhana saja,…. yaitu doa yang tulus ber-sama2 sebelum berbuat sesuatu disertai dengan semangat gotong royong dan bersatu dalam kasih…., ”

Sementara itu, pemprakasa ide tersebut mengatakan, aksi ini sekaligus dimaksudkan untuk memperkenalkan kembali Kota Solo yang ramah kepada masyarakat luas.

” Melalui acara-cara seperti ini diharapkan akan bisa menjadi daya tarik untuk mengangkat Solo sebagai kota pariwisata dan budaya,”

Kata-nya, sambil menyatakan terima kasihnya kepada sebuah penerbitan koran di-Jawa Tengah yang telah mensponsori kegiatan ini.

Mulai hari ini kota Solo (So-Low), katanya, mungkin akan dirubah namanya menjadi So-Hai ( so-high ), sama halnya seperti kota Makasar yang sekarang dirubah menjadi Ujung Pandang, begitu juga dengan Irian yang dirubah menjadi Papua. Sienendotkom.

Leave a comment